Sebuah Saran

Film yang Wajib Ditonton Buat Rayakan Cinta dengan Perbedaan

time-icon
5 Menit waktu membaca

Topik: Beda Suku,Sudah Serius,Pacaran,Baru Pendekatan

Foto: Sumber dari Hamisha Daryani-Ahuja

Baru-baru ini, romansa India-Nigeria 'Namaste Wahala' telah meluluhkan hati para penonton di seluruh dunia. Kami bertemu dengan sutradara Hamisha Daryani Ahuja untuk berbincang tentang inspirasinya dan beberapa roman lintas batas favoritnya.

Cinta adalah cinta. Tak peduli dari mana kita berasal, kita membawa latar belakang dan sejarah masing-masing ke dalam hubungan.

Akan tetapi, apa yang terjadi ketika tidak ada latar belakang suku yang sama untuk digali? Berkomunikasi dengan baik dalam suatu hubungan saja sudah sulit, apalagi harus mengarungi hubungan antar suku dalam masyarakat yang memiliki pandangan berbeda.

Mungkin itulah mengapa roman antar suku cocok untuk film – roman ini menembus lapisan budaya untuk mengungkapkan hal yang universal, terutama kemenangan cinta di akhir cerita.

Pengusaha India-Nigeria Hamisha Daryani-Ahuja menangguhkan bisnis restorannya untuk mengerjakan Namaste Wahala, debut sutradaranya. Film ini bercerita tentang seorang bankir investasi India yang jatuh cinta dengan seorang pengacara Nigeria, berjuang di tengah perbedaan budaya dan orang tua yang tidak setuju untuk mencapai kebahagiaan mereka sendiri, dirilis di Netflix pada Desember 2020.

Inspirasi film ini datang secara alami dari Daryani Ahuja. “Aku besar di Nigeria, dan Bollywood ada di mana-mana,” katanya kepada VICE.

“Selalu ada banyak lagu dan tarian di jalanan yang terinspirasi oleh Bollywood. Orang-orang di sini bahkan menonton berbagai acara di saluran hiburan India. Zee, yang diganti suaranya dalam bahasa Inggris. Dan komunitas Blindian – orang-orang keturunan kulit hitam dan India – berpengaruh dalam hak mereka sendiri.”

Melalui Namaste Wahala, alih-alih menyoroti perbedaan, ide Daryani Ahuja adalah menyoroti beberapa persamaan antara budaya India dan Nigeria.

“Misalnya, kami menggabungkan sari India dengan kain Ankara yang merupakan kain khas Nigeria. Kami juga membuat perpaduan antara biryani India dan nasi jollof Nigeria,” katanya. “Bahkan, tema umum seperti menghormati orang yang lebih tua juga disorot. Orang-orang bertanya kepadaku, 'Mengapa karaktermu mematuhi orang tua mereka?' Padahal hal tersebut ‘kan memang budaya di India dan Nigeria.

Romansa antar suku dan antar budaya telah menjadi subgenre yang menantang dalam film, mulai dari cara penonton menafsirkannya, hingga pembuat film yang mengambil risiko menginjak ladang ranjau yang sensitif secara budaya saat menceritakan kisah semacam itu. Beberapa dari mereka bahkan masih lekat dalam ingatan.

Kami meminta Daryani Ahuja untuk menyusun daftar tontonan berisi kisah indah yang layak untuk diabadikan dan dirayakan.

Berikut empat film/serial yang menonjol menurut Daryani Ahuja:

My Big Fat Greek Wedding (2002)

Komedi romantis yang ditulis oleh Nia Vardalos dan disutradarai oleh Joel Zwick ini adalah film hit yang tidak disangka-sangka dan masih menjadi salah satu komedi romantis terlaris sepanjang masa. Film ini bercerita tentang seorang wanita Yunani-Amerika kelas menengah yang jatuh cinta dengan seorang pria kelas menengah atas. Masalahnya? Keluarganya yang besar dan erat tidak pernah bermimpi memiliki menantu laki-laki yang bukan orang Yunani. Selama bertahun-tahun, film ini meraih status film cult untuk penggambaran cinta dan kompleksitasnya yang hangat dan eksentrik, tetapi menyenangkan.

Mississippi Masala (1991)

Daryani-Ahuja memuji karya pembuat film veteran India-Amerika Mira Nair sebagai "film pertama dan salah satu film paling ikonik yang dibuat berdasarkan cinta antar suku." Dibintangi oleh Denzel Washington dan Sarita Choudhury, film tersebut merupakan eksplorasi penuh perasaan cinta antara seorang wanita India dan seorang pria dengan latar belakang suku dari Amerika Selatan.

To All the Boys I’ve Loved Before (2018)

Berdasarkan novel YA 2014 oleh Jenny Han, film Netflix ini dibuat bergaya remaja tetapi berhasil menghidupkan cerita yang unik dan membuat penonton bersimpati. Dalam ceritanya, seorang gadis sekolah menengah Korea-Amerika menulis beberapa surat cinta rahasia kepada para laki-laki yang dia sukai, yang secara tidak sengaja terkirim pada mereka. Han terinspirasi untuk menulis buku ini berdasarkan sejarahnya sendiri dalam menulis surat cinta kepada anak laki-laki yang dia sukai saat remaja.

Never Have I Ever (2020-present)

Serial Netflix yang dibuat oleh aktor Amerika, komedian, penulis skenario, dan peraih nominasi Primetime Emmy, Mindy Kaling, menjadi sebuah cultural reset ketika musim pertama dirilis pada April 2020. Serial ini mengubah cara karakter India direpresentasikan - atau dikarikaturkan - di Hollywood, dan para pemain India yang memesona - yang hampir semuanya berasal dari India menambah otentisitas yang menyegarkan. Serial ini berkisah tentang Devi, yang diperankan oleh aktor Kanada-Sri Lanka Maitreyi Ramakrishnan, yang terjebak di antara budaya dan jatuh bangun mencoba menyesuaikan diri dengan masyarakat sekolah menengah, terutama ketika naksir anak laki-laki dari latar belakang berbeda. Momen-momen lucu dan menghibur membuat semua penonton dapat bersimpati dengan kisahnya, hingga melahirkan musim kedua yang baru-baru ini dirilis dan mendulang pujian.

Film-film ini memberikan gambaran seperti apa dunia tanpa batas, dunia di mana ujian kehidupan mungkin menghalangi, tetapi cinta selalu menemukan jalannya. Bagaimanapun juga, kemenangan cinta yang menembus batas patut dirayakan, di mana pun kamu tinggal di planet ini.

Kamu mungkin suka ini

Tahukah Kamu

Priyanka Chopra dan Nick Jonas adalah salah satu dari pasangan yang paling "tidak biasa"?

- Read morelink-out